Riwayat Singkat OKP
Nama: Ikatan Mahasiswa Angkatan Muda Siliwangi (IMA AMS)
Tahun Berdiri: 1991
Sejarah Singkat: Uraian di Bawah
Lahirnya Ikatan Mahasiswa Angkatan Muda Siliwangi (IMA AMS) tidak ujug-ujug (begitu saja) datang dari langit ketujuh, melainkan lahirnya IMA AMS melalui serangkaian proses dan produk pemikiran dan kejadian sebagai totalitas persiapan yang menahun, ada dan hidup di bumi Siliwangi tercinta. IMA AMS lahir merupakan produk zaman (kondisi), bukan hanya sekedar produk keadaan seketika (situasi). Piramida potensi awal IMA AMS, sebagaimana masyarakat itu sendiri, memang dan sungguh Bhineka Tunggal Ika. Realisme dan Pluralisme masyarakat Jawa Barat tercermin juga dalam figur-kultur-struktur IMA AMS. Warga IMA AMS berwatak Nasionalis-Intelektuaslis-Idealis. Identitas warga-anggota IMA AMS tentang dirinya ada titik temu yang harmonis antara Sunda-Indonesia, tradisi-modern, religiusitas-logika-metafisika, dan lain-lain.
Berdirinya IMA AMS tidak bisa dilepaskan dari konsolidasi aktifis pergerakan mahasiswa Jawa Barat yang sangat giat melakukan otokritik terhadap Rezim Berkuasa yaitu Rezim Orde Baru, saat itu kehidupan masyarakat dari berbagai golongan-kelompok berserikat dan berkumpul namun berada dalam bayang-bayang kendali penuh dengan kata dalam cengkraman yang kuat di bawah Rezim Berkuasa. IMA AMS merupakan salah satu produk dari rangkaian konsolidasi tersebut, yang kelahiran, pertumbuhan, dan perkembangannya digerakan oleh Zeitgeist (semangat zaman), serta dipimpin oleh polo (pemikiran), pola (perencanaan), dan palu (kekuatan), Dengan demikian maka jelaslah berdirinya IMA AMS dapat dilihat dari tiga konteks sosial-politik yang berkembang : Konteks Historis, Filosofis, dan Perjuangan.
Historis, Berdirinya IMA AMS sebagai produk semangat zaman para aktivis pergerakan mahasiswa Jawa Barat yang menghendaki perubahan tatanan sistem pemerintahan yang demokratis artinya dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tanah air Indonesia yang saat itu berada dalam kendali penuh Rezim Orde Baru yang berkuasa dengan menggunakan pola kekuasaan otoriter. IMA AMS berada dalam babak penentuan peralihan kekuasaan dari kepemimpinan era orde baru ke era reformasi yang mempunyai domino effect ke seluruh aspek kehidupan.
Filosofis, IMA AMS lahir sebagai produk pemikiran mendalam yang syarat dengan nilai-nilai luhur yang bersumber dari kebudayaan nusantara khususnya ajaran Siliwangi sebagai pedoman dalam berfikir, bertindak dalam perjuangan untuk mewujudkan 100% Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dalam kesatuan wilayah yaitu NKRI, serta mewujudkan cita-cita Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Perjuangan, IMA AMS lahir didorong oleh nilai-nilai moral perjuangan, yaitu kesadaran bahwa negara ini akan menjadi lebih baik manakala mampu menghadirkan generasi muda yang bervisi kuat, jujur berilmu, hormat bertanggung jawab kepada rakyat, bersemangat keadilan dan berakar kepada nilai-nilai tradisi yang arif untuk dapat menjadi pemimpin yang mampu melanjutkan pembangunan sekaligus menangkap dan menciptakan peluang-peluang baru yang tercipta dalam setiap perubahan zaman.
Riwayat Singkat Ketua Umum
Nama : Rhesa Anggara Utama S.H. S.IP., M.Si
Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 23 Februari 1989
Pekerjaan: Dosen
Alamat: Jalan Minatu Lembang No.40 Rw/Rt 01/01 K.Pos 40391
Kabupaten Bandung Barat
Jawa Barat Indonesia
Pendidikan : S1 UNPAD (Ilmu Pemerintahan), S1 UNLA (Ilmu Hukum), S2
IPDN (Manajemen Administrasi Pemerintahan Daerah)
Riwayat Organisasi: - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UNPAD
- Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP (BPM) UNPAD
- Majelis Pimpinan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
(ICMI) Muda Pusat
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siliwangi Pusat
Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Pusat
Ikatan Mahasiswa Angkatan Muda Siliwangi (IMA AMS)
Pusat
Organisasi Saat Ini: Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Angkatan
Muda Siliwangi (BPP IMA AMS) Ketua Umum 2015-2018
HP: 082219214736
E-mail : rhesa.anggara.rau@gmail.com
Pendapat Mengenai Peran Pemuda Dalam Pembangunan Jawa Barat
Pemuda merupakan elemen vital bagi suatu bangsa, dan juga merupakan bagian dari sejarah. Sejarah mencatat adanya keterkaitan antara pemuda, bangsa dan perubahan. Teringat kita pada masa-masa lalu sejarah pergerakan bangsa Indonesia. Dimana Indonesia merdeka sedikit banyaknya berkat peran pemuda juga. Sebut saja itu proklamasi, kemerdekaan, mereka-para pemuda ini, mempertahankan Indonesia dengan daya semangat juang yang luar biasa. Tidak heran kala itu, ketika Bapak Ir. Soekarno sedang menjabat Presiden RI, pernah berkata Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Sebuah pernyataan yang mendapat simpati positif dari kaum muda Indonesia kala itu. Dari deskripsi tersebut maka Pemuda Jawa Barat harus mengambil peran vital perjuangan dalam pembangunan Jawa Barat di segala aspeknya dengan mengerahkan segala potensi kemampuan yang dimiliki untuk Jawa Barat yang lebih maju dan sejahtera.
Sebagai fakta kurang lebih 350 tahun, selama itu, Indonesia hidup dalam kesengsaraan. Kebebasan yang terampas, dan pergerakkan perjuangan dibawah tekanan penjajah. Hingga ketika pada tanggal 28 oktober 1928 sebelum kemerdekaan, para pemuda ini, atas air mata, keringat dan darah rakyat Indonesia ini menggetarkan hati rakyat Indonesia, Kami Putra-putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, darah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Semangat mereka mewakili cita-cita perjuangan bangsa, yang kemudian dikenal dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Para pemuda ini bekerja tanpa pamrih. Yang diinginkannya hanyalah kemerdekaan, kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sampai kerja keras mereka berbuah dengan indah, cita-cita yang diperjuangkan, mengenai kebebasan, sampai kini dinikmati oleh semua kalangan rakyat Indonesia. Dari deskripsi demikian maka pemuda Jawa Barat harus berkomitmen kukuh kana janji” menyatakan sumpah untuk memperjuangkan penuh kepentingan rakyat tertindas dalam struktur dan kultur diatas kepentingan pribadi dan golongan, memperjuangkan rakyat tertindas adalah tanggung jawab pemuda Jawa Barat.
Sekali lagi, sejarah membuktikan pentingnya peran pemuda dalam mengubah bangsa begitupun peran pemuda untuk pembangunan di jawa barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk dengan komposisi pemuda yang mencapai angka 35 % terbesar di Indonesia. Tinta emas yang ditorehkan selalu menyita perhatian dari berbagai jenis kalangan dan golongan. Tidak peduli dari warna mana pemuda itu berasal, langkah tegapnya selalu dinanti-nanti. Karena geraknya merupakan manifestasi pembangunan bangsa. Jawa barat merupakan salah satu saksi hidup sejarah pemuda Indonesia. Provinsi yang merupakan salah satu dari kepadatan penduduk terbesar ini, kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan masih banyak nya pegunungan, bahan tambang, dan kekayaan alam melimpah dan termanfaatkan dengan baik. Dan daya saing diantara banyaknya penduduk di jawa barat yang membuat tiap sumber daya individu menjadi terasah, merasa tersaingi, meningkatkan kualitas pribadi, kemudian bersaing secara sehat untuk mendapat kan hidup yang layak. Disini terlihat, perjuangan gaya modern para pemuda Indonesia khususnya di jawa barat terlibat dalam pembangunan stuktur bangsa. Baik itu dalam menata perekonomian, moralitas, keamanan, dan cinta damai. Dari Deskripsi tersebut maka pemuda Jawa Barat harus selalu berusaha mengasah atau meningkatkan kualitas diri, peran dan fungsinya sebagai kekuatan moral dan aktor gerakan pembaharuan pembangunan berkualitas yang berkelanjutan.
Sekali lagi pemuda sangat berperan penting dalam memajukan jawa barat. Pemuda memiliki pengaruh di masyarakat, dan senantiasa menjadi agen perubahan serta sosial kontrol di masyarakat jawa barat. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa untuk memajukan jawa barat ini, ubahlah pemuda nya, dari sikap, pola pikir, kelimuan, dan jiwa sosial nya.
Tak ada jalan yang semulus sutera. Meskipun nanti di lapangan terdapat berbagai kendala yang dihadapi, maka sudah seharusnya itu menjadi pemuda yang lebih awal menyadari , untuk menyadarkan teman-temannya betapa pentingnya memajukan jawa barat ini. Rintangan dan halangan yang dihadapi dengan kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Dan ketika jawa barat sudah mampu mencetak kader-kader pemuda yang berkualitas, maka ini akan menjadi percontohan bagi provinsi-provinsi lain, sehingga bisa mengubah Negara Republik Indonesia ke arah yang lebih baik
Pemuda Sebagai Solusi Pembangunan
Perkembangan teknologi dan informasi membawa dampak yang cukup signifikan mempengaruhi pola hidup masyarakat Indonesia. Bebasnya informasi tanpa konten terfilter, membuat tak hanya arus positif saja yang masuk, akan tetapi arus negatif juga ikut berimbas. Tak dapat disangka lagi, para pemuda inilah yang menjadi pelopor nya. Maka jika harus mengangkat bangsa ini dari keterpurukkan, khususnya dalam memajukan jawa barat ini, pemuda jawa barat harus memiliki paradigma/cara berpikir yang visioner, mental pejuang pemikir, dengan begitu mereka akan menyebarkan virus bermanfaat bagi banyak orang.
Seperti kata pepatah, jika kita menebarkan kebaikkan untuk satu orang, maka orang itu akan menebarkan kebaikan bagi yang lain. Seandainya setiap hari kita menebarkan kebaikan, makan seribu kebaikan akan orang lain sebarkan untuk kita. Sebagai contoh, dalam hidup kita harus berbagi, sebab tak banyak orang yang diberi kemampuan lebih seperti kita. Masih banyak orang-orang tak mampu hanya sekadar mengisi perutnya setiap hari, harus membanting tulang mencari penghasilan untuk menghidupi dirinya. Bayangkan saja kalau orang-orang itu berkeluarga dan mempunyai anak lebih dari satu, sudah dapat dibayangkan betapa susahnya hidup bagi mereka. Seharusnya dari sini para pemuda tergerak untuk terus menggalang aksi social mereka. Dengan mengumpulkan dan memberikan sumbangan yang nyata dari orang-orang mampu kepada orang-orang yang masih membutukan uluran tangan demi menyambung hidup.
Di jawa barat, setiap tahunnya angka pengangguran bertambah. Padahal, sekolah-sekolah berkelas tumbuh. Dengan label internasional, dan nasional ternyata belum mampu menciptakan pemuda yang handal dan mandiri. Karena kebanyakan pola pikir dari mereka, setelah lulus kemudian bekerja di salah satu perusahaan, dan menjadi pegawai. Seharusnya jika kita ingin mengurangi angka pengangguran di jawa barat, yaitu dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Mindset seperti inilah yang dibutuhkan oleh pemuda masa kini, yaitu Pemuda mandiri yang menjadi solusi bagi pemuda-pemuda lainnya.
Namun usaha tersebut tidak lah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Banyak sisi-sisi yang harus mendapat perhatian. Terutama di era global seperti ini, dimana terjadinya arus-arus yang dapat menghabis kikis nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam realita, pemuda hari ini dicecoki seperti internet, game online. Sebetulnya tidak ada yang salah dalam menggunakan itu semua. Hanya saja cara menggunakannya yang sering disalahkaprahkan. Seperti berlebihan dalam menggunakannya. Kadang kebanyakan pemuda hari ini,seharian penuh menggunakan internet dan game online karena sudah kecanduan. Dan dampak dari hal tersebut yaitu, kurang nya respon para pemuda terhadap realita yang sedang terjadi. Mereka seperti terbius dan terlena oleh kesenangan semu. Sehingga gaya hidup seperti itulah yang dapat menghancurkan nilai-nilai dan budaya bangsa.
Pemuda dapat menjadi solusi atas dinamika persoalan kebangsaan dan pembangunan terutama dalam upaya meningkatkan kemajuan pembangunan Jawa Barat manakala pemudanya berdaya dan berkarakter, setidaknya ada 3 aspek utama penataan pembangunan untuk jawa barat yaitu pembangunan aspek moralitas, pembangunan ilmu pengetahuan dan pembangunan perekonomian.
1.Pembangunan moralitas digalakkan agar para pemuda menjadi lebih berkarakter dan bermental baik. Sikap yang baik, akan menghasilkan sesuatu yang baik. Dimana sikap yang baik itu adalah sikap yang mengaplikasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Para pemuda ini senantiasa dibentuk untuk memiliki tenggang rasa, gotong royong, kebersamaan, dan sikap saling menghargai antar pemuda satu sama lain. Mereka harus punya tujuan hidup, jiwa sosial yang tinggi, teguh memegang prinsip hidup dan tak mudah terprovokasi oleh hal-hal negatif. Hal ini dapat dicapai dengan menekankan pendidikan dari segi sikap, moral, dan mental di segala bidang, baik itu dalam pendidikan formal ataupun dalam pelatihan-pelatihan nonformal. sembari disisipi dengan nilai cinta tanah air tinggi terhadap Negara Republik Indonesia. Para pemuda dilatih dengan kepekaan yang tinggi terhadap situasi yang terjadi. Agar hati mereka terbuka dan terlibat dalam usaha memajukkan khususnya di jawa barat. Tidak ada lagi istilah bahwa yang mengurusi kehidupan rakyat itu hanya pemerintah, melainkan pemuda-pemuda jawa barat berperan ikut andil dalam mensejahterakan jawa barat. Dan juga dilatih agar senantiasa selama hidupnya dapat memegang teguh prinsip-prinsip dan agama yang sedang diyakini oleh pemuda tersebut
2.kedua yaitu pembangunan ilmu pengetahuan. Perbedaan Negara maju dan Negara berkembang adalah perbedaan dalam cara memandang bahwa pendidikan formal merupakan salah satu apsek penting dalam membangun jawa barat. Belum semua masyarakat di jawa barat ini mementingkan pendidikan formal sampai ke jenjang perguruan tinggi. Terutama masyarakat-masyarakat pedesaan di pelosok-pelosok yang jauh dari keramaian kota. Kebanyakan berpikir, buat apa sekolah tinggi-tinggi, yang penting bisa bekerja saja, mencangkul, dan bercocok tanam. Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun ibarat yang bertani itu adalah seorang insinyur pertanian, maka yang digarap nya tidak lagi hanya bercocok tanam, melainkan bagaimana menciptakan kualitas padi yang sehat dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat jawa barat tentunya dengan ilmu yang telah dipelajari sebelumnya. Ilmu pengetahuan saat ini hampir bisa dikatakan menguasai dunia. Negara-negara maju, sangat menghargai yang namanya ilmu pengetahuan. Apalagi di dukung dengan ada nya penguasaan teknologi yang cepat. Hal ini berimbas pada taraf kesejahteraan hidup masyarakat yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
3.ketiga adalah aspek pembangunan perekonomian. Salah satu yang bisa dilakukkan pemuda jawa barat adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Lapangan pekerjaan tidak harus besar, yang penting bisa mencukupi kehidupan sehari-hari. Dengan begitu akan membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran. Dengan berjalannya ketiga aspek di atas, jebolan-jebolan pemuda sepeti inilah yang diharapkan dapat memajukan jawa barat. Moral, sikap, dan IMTAQ yang bagus, kemudian dibarengi dengan IPTEK tinggi, maka tidaklah sulit untuk membuka jalan perekonomian masyarakat jawa barat. Dengan IMTAQ sikap hidup akan terarah, dengan IPTEK hidup akan terus berjalan mengalami perubahan, sehingga jika kemudian hal tersebut diterapkan ketika membuka lapangan pekerjaan sendiri, hal tersebut dapat menciptakan suasana jujur dalam berwirausaha, sikap saling menghargai, dan kualitas barang/jasa yang diciptakan tidak dapat diragukan. Selain hal di atas masih banyak usaha dalam memajukan jawa barat. Yaitu dengan memelihara budaya dan asset jawa barat. Melestarikan lingkungan dan budaya merupakan salah satu langkah kecil yang dapat kita lakukan. Sungai yang kotor, sampah yang bertebaran dimana-dimana setidaknya dapat di minimalisir dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya dan juga dapat dilakukan dengan cara mendaur ulang barang-barang yang masih layak dipakai. Sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Harapan Pemuda Untuk Jawa Barat
-Mengupayakan perwujudan partisipasi dan kepedulian pemuda terhadap Pembangunan (Pembinaan, Pemberdayaan, Penyadaran secara serius)
-Memberdayakan organisasi kepemudaan agar dapat benar-benar mampu menjadi wadah aktivitas dan kreativitas pemuda (Pembinaan, Fasilitasi Kepemudaan)
-Mengupayakan perbaikan kualitas pendidikan formal dan informal berbasis karakter melibatkan seluruh komponen kebangsaan
-Peningkatan apresisasi bagi pemuda berprestasi.
-Peningkatan dan perluasan peluang kerja sesuai potensi dan keahlian yang dimiliki pemuda, dan mendukung penuh kewirausahaan pemuda
-Peningkatan kapasitas dan kompetensi pemuda melalui Pembinaan,
-Pemberdayaan dan Pendampingan pemuda (Wawasan Kebangsaan, Kesadaran Hak dan Kewajiban, Semangat Bela Negara, Mencintai Kebudayaan Nasional, Kemandirian Ekonomi, Pengkaderan (Pola Komunikasi)
-Penyiapan kader pemuda dalam menjalankan fungsi advokasi dan mediasi yang dibutuhkan lingkungannya.
-Pembangunan Jawa Barat yang berkeadilan dan kesejahteraan.